Dalam
mendulang cinta kepada Robbnya maka seseorang akan disibukkan kepada
lelaku batiniah untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta,
maka seluruh sumber daya akal fikiran dan hatinya makin jauh tertuju
kepada ALLAH saja, lalu harta, tahta dan wanita menjadi tak lagi
terpikirkan, walau 18 ribu alam menjadi tiada berarti dan hambar, tak
terpikirkan semuanya.
Dalam rongga dada manusia hanya
ada satu hati, yang tidak bisa memuat dua perkara, dua cinta, dua
perasaan, dua pengharapan secara sekaligus/serentak. Makin engkau
memasuki dunia batiniah, mendalami sisi dalam ruhanimu, makin engkau
larut dan kecanduan didalamnya, engkau makin hidup didalam dirimu
sendiri. maka dunia luar tak lagi terpikirkan olehmu.
Demikianlah hidup di alam akherat, yaitu hidup di kedalaman batiniah
diri pribadi. Itulah yang membedakan seorang pejalan sungguhan dan yang
hanya ikut-ikutan, yaitu "hidup di dalam" ataukah "hidup di luar". yang
hidup "diluar" tentu yang di kejarnya adalah perkara luar, dia akan jauh
dari kehidupan batiniah yang dalam. Padahal batin itulah akherat, luar
inilah dunia. Kita sudah langsung memasuki alam akherat begitu memasuki
alam batiniah diri pribadi. Ini berkaitan dengan rahasia hukum ruang dan
waktu, saya mengerti orang awam hanya memahami, suatu saat kiamat,
semua hancur baru kehidupan akherat dimulai. bukan seperti itu, batin
kita inilah akherat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar