Sebenarnya
dosa iblis itu tidak seberapa besar jika dibandingkan dosa2nya manusia.
Jika iblis hanya melanggar 1 perintah bersujud kepada adam. maka adam
juga sama2 melanggar perintah Allah akan larangan makan buah khuldi.
Bahkan dari waktu ke waktu dosa manusia jauh lebih banyak dari dosa
iblis, mulai membunuh, syirik, kafir, munafik, zina, judi, mabuk,
mencuri, memperkosa, aniaya, sombong dsb. Jika ditakar dari dosa2 dan kesalahannya, maka predikat "laknatullah" malah lebih pantas disandang manusia daripada iblis.
Satu anugrah bagi manusia yang tidak pernah diturunkan/diajarkan kepada
setan (iblis) maupun malaikat adalah kemampuannya untuk
beristighfar/memohon ampunan.
Iblis tidak dianugrahi kemampuan
untuk beristighfar, karena tertutup oleh kesombongannya, "ana khairun
minhum" (saya lebih baik darinya). Sedang malaikat jg tak dianugrahi
kemampuan memohon ampun karena mrk disifati selalu taat dan merasa suci,
kepongahan malaikat nampak ketika adam as hendak diciptakan, dan
merekapun protes "mengapa menciptakan makhluk yg akan berbuat kerusakan
dan menumpahkan darah ke muka bumi, padahal mrk selalu taat bersujud". 2
buah kesombongan baik kesombongan iblis yg merasa lebih baik dari
manusia, maupun kesombongan malaikat yg merasa banyak
beribadah/bertasbih kepada Allah, itu yang membuat keduanya tak pernah
dianugrahi istighfar. yang satu sombong dalam gelap gulita (iblis), yang
satu sombong dalam terang benderang (malaikat). Dan manusia, memiliki
kedua jenis kesombongan itu, yg juga bisa menutup dirinya dari "memohon
ampunanNYA".
Sifat "kesombongan" adalah sifat khusus yang
berasal dari sifat Ketuhanan yang diturunkan langsung kepada makhluk.
Tidak ada yang bisa menghindari sifat itu walau menjadi seorang malaikat
sekalipun.
mantaap..siiiip
BalasHapus