Selasa, 29 Oktober 2013

Coba anda pelajari asmaul husna secara lengkap jangan separo2

coba anda pelajari asmaul husna secara lengkap jangan separo2....... Allah memang maha pemurah, pengasih dan penyayang disatu sisi, disisi yg lain adalah maha pemurka, bahkan maha menyesatkan........ Namun DIA telah menetapkan bagi diriNYA sendiri bahwa rahmatNYA mendahului murkaNYA......

Al-Khaafiz (Maha Merendahkan)
Al-Qaabiz (Maha Menyempitkan)
Al-Mudhill (Yang Menghinakan)
Al-Muntaqim (Maha Pembalas Dendam)
Al-Maane (Maha Melarang)
Al Qahhaar (Yang Maha Memaksa)
Ad Dhaar (Yang Maha Penimpa Kemudharatan)

Sebenarnya ini sudah pernah saya ulas dahulu kala tentang ismu Dzat (ALLAH) yaitu tentang makna dua buah lam, lam jalal dan lam jamal. Bahwa Allah itu menguasai dua sisi kutub sifat sekaligus, hitam dan putih. Allah juga yg memberi petunjuk, Allah pula yang menyesatkan.

Namun DIA selalu mendahulukan rahmatNYA ketimbang murkaNYA.

Saya seringkali melihat "ideologi" orang2 tentang TUHAN, bahwa TUHAN itu mesti selalu welas asih (Rahman Rohim), tak boleh murka, tak boleh cemburu, tak boleh keras, tak boleh menyiksa. Ini adalah ideologi yg "separo" saja memahami TUHAN. Umumnya malah pemahaman ini berasal dari agama kristen, dimana mereka memahami "sosok TUHAN" sbg selalu welas asih, tak dikenali "sosok TUHAN sbg Maha Pemurka", sdng dalam QUR'AN pun terang bagaimana ALLAH, banyak sekali bercerita bahwa DIA memusnahkan berbagai macam kaum, sbg pelajaran.

Benar jikalau dikata bahwa Allah itu maha Pengasih dan Penyayang, dan mendahulukan rahmatNYA, namun salah besar jika mengira bahwa Allah itu bukan Maha Pemurka. Karena pemahaman demikian, berarti ada sifat yg terlepas dari Allah, padahal tiada sifat2 itu selain datang dari Allah juga, sebagai Al-Awwal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar