Selasa, 29 Oktober 2013

Janganlah saudara memintaku untuk mengupdate status sesuatu yang dirancang-rancang akal

Janganlah saudara memintaku untuk mengupdate status sesuatu yang dirancang-rancang akal. Caraku bukanlah seperti itu. Aku tak sedang menyusun "makalah2" ilmu Ketuhanan ataupun tasawuf ataupun ilmu syari'at atau apa saja dengan rancangan akal, secara berurutan dan terkondisi. Bukan, bukan seperti itu caraku. Anda belum faham, bahwa rancangan akal itu akan mendorong akal2-an, yang terkontaminasi oleh nafsu yang banyak, keruh dan tidak bening, walau tampak luarnya mungkin memukau dan indah bagi mata lahiriahmu. Namun tiada bernilai dimataku. Aku tak merancang setiap statusku, hanya mengalir bagaikan air saja. Apa yang kutulis saat ini, esok mungkin telah hilang tan tak teringat lagi olehku. Ilham itu datang dengan sangat cepat dan tiada mengenal waktu, maka mesti kutuangkan sebelum menghilang.

Saudara fahamilah, demikianlah "bahasa nurani" itu berlaku, tak bisa urut tertata rapi, sbgmn Qur'an juga turun tidak urut dan acak. semuanya mengalir dengan sendirinya, tak boleh melibatkan setitikpun rancang2-an akal terlebih dahulu. Tak perduli disebut salah, atau sesat, dsb. Apa yang keluar dari kedalaman nurani yang bening itulah yg mesti dituangkan. Janganlah disibukkan untuk mencari ridho dan simpatinya manusia. Sekali lagi ini kusampaikan kepada saudara semua. Bahwa saya tak merancang-rancang akal, ketik langsung update. sesaat itu juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar