Sebenarnyalah
ibadah itu hanyalah latihan saja. Melatih manusia untuk mendekat dan
melatih manusia untuk menjadi lebih baik. ALLAH sama sekali tidak butuh
diibadahi, tidak butuh disembah. Kenyataannya kalau Allah gak disembah
juga Allah tdk apa2 dan tidak kenapa2. Namun banyak manusia yg secara
tidak menyadarinya, mereka merasa sudah "memperkuat" Allah, atau sudah
"menolong" Allah, dengan mau menyembahNYA
atau beribadah padaNYA, lalu timbul "rasa bangga" sudah beribadah,
timbul rasa seolah berjasa kepada Allah atas ibadahnya itu.
Kenyataan yg aslinya adalah bahwa Allah sebenarnya tiada memerlukan
penyembahan, dan penyembahan manusia jg sama sekali tiada menambah
dekat, hanya memberi "merasa dekat", sbb Allah itu tidak pernah
kemana-mana.
Yang perlu disadari manusia adalah bahwa segala
perintah ibadah2 itu adalah suatu latihan saja, engkau tidaklah masuk
surga karena ibadah itu, namun karena rahmatNYA, engkau pula tdk masuk
neraka karena dosa, namun karena murkaNYA.
Adanya latihan2 itu
agar "mengembleng" dan membina ketajamanmu, menata masyarakat dengan
banyak hukum2 dan rambu2, agar bisa menjadi senantiasa lebih baik dan
lebih baik lagi dari waktu ke waktu, disebabkan masyarakat tanpa aturan
main, tanpa aturan2 ibadah2 akan cendrung bergerak menuju kejahiliyahan.
Sungguh menyedihkan jikalau ibadah malah difahami dalam bawah sadar
orang2 sebagai "berbuat jasa" kepada Allah (bangga sudah mendukung
memperkuat Allah), yg timbul pastilah akan "merasa suci", merasa benar,
diikuti dgn memandang hina dan rendah orang lain. Ini adalah Ibadah yang
salah sasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar