Selasa, 29 Oktober 2013

REINKARNASI

REINKARNASI
=====================
Ada yang bertanya tentang reinkarnasi, baiklah akan kita bahas tentang reinkarnasi itu.

Hidup ini ada 2 kali, demikian mati juga ada 2 kali.

“Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka Adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?" (QS. Al Mu’min : 11)

“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, Kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?” (QS. Al Baqoroh : 28)
=====================
Yang ada sebenarnya adalah "INKARNASI" dari ruh, bukan reinkarnasi. Ruh2 orang yang mati itu menempati barzah, dimana barzah itu ada diantara langit dan bumi ini, barzah itu disini sini saja, disekitar kita namun berbeda secara dimensi ruang dan waktunya. 1 hari dalam barzah adalah setara dengan 1000 tahun dalam kadar hitungan waktu dunia ini.

Ruh2 orang yang mati itu mawujud dalam rupa "energi hidup", yang membawa muatan baik positif ataupun negatif, muatan itu berasal dari kecendrungan ataupun kesukaan hatinya ketika masih hidup. Sebagai pendekatan fikir, jika seseorang suka mabuk2-an maka ruhaninya akan memiliki kecendrungan mendekati para pemabuk yg masih hidup, jika seseorang hobby perempuan, maka ruhaninya pun akan cendrung mendekati perempuan2 yg dianggapnya cantik. Setiap kesukaan dan kecendrungan hatinya semasa hidup, akan terbawa dalam ruhnya. Ini dikarenakan setiap manusia akan "TERIKAT" dengan apapun yang disukainya, dengan apapun yg diidam-idamkannya, dengan apapun yg kecendrungan jiwanya mengarah kesitu. Ketika engkau mencintai sesuatu ataupun seseorang, maka ketika engkau mati engkau akan "terikat" dengan yg engkau cintai itu dan kesana kemari mencarinya, ruhmu akan mengambang, antara langit dan bumi, selamanya dalam keadaan resah.

Ruh2 orang2 yang mati ini, akan masuk kedalam diri seseorang, lalu menumpang dan mengikutinya, bilamana orang yang masih hidup itu "SEJIWA" dengannya, satu ideologi dan pemahaman. Ruh ini aka memperkuat orang yg masih hidup tersebut, bilamana dia dulu seorang penjudi, maka ruh ini akan mencari penjudi yg masih hidup dan menumpang, lalu ikut mempengaruhi batin yg masih hidup agar selalu berjudi. Bila dia seorang yang baik hati, maka ruhnya pun akan menumpang pada orang yg sama2 baik hati, untuk memperkuat semangat kebaikan orang yg masih hidup itu. Inilah yang dimaksud sebagai "INKARNASI" atau "TITISAN" itu, dimana seolah2 orang sekarang itu adalah titisan seseorang dimasa lalu, sebab dia diikuti oleh org dimasa lalu yg sejiwa dengannya.

Ketika pengaruh dari ruh2 yg ikut menumpang itu sangat kuat, terkadang terjadi suatu proses "TRANSFER" memori, dimana orang yg masih hidup menerima memori kenangan dari ruh org yg sudah mati itu, seolah-olah dia pernah hidup dimasa lalu sebagai seseorang tertentu.

Aktifitas inkarnasi semacam itu akan berlangsung lama, sampai hari akhir tiba.

Ruh orang2 yang jahat, akan menjadi setan. inilah yang dimaksud setan dari bangsa manusia, mereka memberi pengaruh negatif kepada orang yg masih hidup, dengan cara membisiki telinga hati (shudur) nya orang2. demikian pula ruh2 orang yg baik akan menjadi malaikat, yg mendorong seseorang kepada kebaikan, Ini pula yang disebut sebagai "GURU RUHANI" (guru dalam bangsa ruh), mereka membisiki qolbu, atau sering disebut membisiki "SIRR"/latifah sirr. Keilmuan dari guru ruhani ini akan mengangkat keilmuan dari "murid ruhani" nya tersebut. Ilmu semacam ini banyak dimiliki oleh orang2 khowas, biasanya mereka diikuti ruh/guru ruhaninya masing2, Lalu guru ruhani itu membisikinya tentang byk hal yang membuatnya terkadang "tahu sebelum diberi tahu"/waskito.

1 komentar:

  1. Ruh orang2 yang jahat, akan menjadi setan. inilah yang dimaksud setan dari bangsa manusia, ?
    bukannya ruh2 orang jahat disiksa di alamnya..?
    yg dijelaskan di surat(QS Surat an Naas: 1-6) :
    "Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhannya manusia . Rajanya manusia. Sembahan manusia. dari kejahatan (bisikan) Setan yang bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari (golongan) jin dan manusia."

    Di dalam ayat-ayat yang mulia di dalam surat tersebut diperintahkan agar berlindung dari bisikan setan yang bersembunyi yang senantia membisikkan ke dalam dada manusia, dan di dalamnya menjelaskan kondisi bisikan-bisikan tersebut, yang bisa jadi pembisik tersebut dari golongan jin atau mungkin saja dari golongan manusia.

    Al Hasan Al Bashri berkata: Kedua-duanya merupakan setan, adapun setan yang berbentuk jin maka dia membisikkan ke dalam dada manusia, dan adapun setan yang berwujud manusia maka dia datang secara jelas dan nyata. Qatadah berkata : Sesungguhnya dari golongan jin itu ada setan-setannya, demikian pula dari golongan manusiapun ada setan-setannya, maka hendaklah berlindung kepada Allah dari Setan-setan jenis manusia maupun dari jenis jin. Inilah yang paling benar dalam penafsiran ayat-ayat yang mulia tersebut.

    (QS Al An’am: 112)
    Dan demikianlah Kami jadikan untuk setiap nabi musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan."

    Maka dalam hal ini setan membisikkan kepada manusia sebuah kebatilan, lalu manusia tersebut membisikkan kebatilan ini kepada manusia yang lain, maka setan-setan dari jenis manusia dan jin keduanya ikut andil dalam menebarkan pengaruh setan dan keduanya ikut serta dalam memberikan bisikan-bisikan. Ayat di atas menganjurkan agar berlindung dari kejahatan dua jenis setan tersebut, yaitu setan dari golongan manusia dan setan dari golongan jin."

    BalasHapus