==============================
(khusus yang masih disyariat saja, mohon menyimak saja)
Saya akan terangkan lagi tentang Syahadat Panetep Panotogomo agar saudara tidak kebingungan.
Alam kesadaran itu bisa mengalami perpindahan, naik dan turun..... Maka syahadat/persaksian itu bergeser mengikuti alam kesadaran masing-masing
1. Dalam alam kesadaran terendah atau kesadaran alam nasut (alam kebendaan)
Maka persaksian/syahadat yang benar adalah bahwa "aku menyaksikan bahwa aku adalah batang tubuh"
2. Dalam alam kesadaran alam akal
maka persaksian yang benar adalah bahwa "aku menyaksikan, bahwa aku adalah akal"
dalam kesadaran sukmawi maka kesaksian yang benar adalah bahwa "aku menyaksikan, bahwa aku adalah sukma"
3. Dalam alam kesadaran alam qolbu
Maka persaksian yang benar adalah bahwa "aku menyaksikan bahwa aku adalah qolbu"
dalam kesadaran malakut, ksaksian yang benar "aku menyaksikan, bahwa aku adalah ruh"
dalam kesadaran mulkiyah, kesaksian yang benar "aku menyaksikan, bahwa aku adalah Ruh Suci/Ruh Quddus"
4. Dalam alam kesadaran alam nurani atau alam ilahiyah atau alam lahut
Maka kesaksian yang benar adalah bahwa "aku menyaksikan, bahwa aku adalah nurani" atau "aku menyaksikan bahwa aku adalah Nur Muhammad"
5. Dalam alam robbaniah atau ahadiah
Maka kesaksian yang benar adalah bahwa "aku menyaksikan, bahwa aku adalah Dzatullah"
==============================
Syahadat panetep panotogomo syeh siti jenar, itu adalah kesaksian di alam robbaniah/alam ahadiah, bukan dialam nasut (kebendaan).
syeh siti jenar :
terjemahan: "Aku angkat saksi di hadapan Dzat-Ku sendiri, sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali Aku, dan Aku angkat saksi sesungguhnya Muhammad itu utusan-Ku, sesungguhnya yg disebut Allah Ingsun diri sendiri (badan-Ku), Rasul itu Rahsa-Ku, Muhammad itu cahaya-Ku, Akulah Dzat yg hidup tidak akan terkena mati, Akulah Dzat yang selalu ingat tidak pernah lupa, Akulah Dzat yg kekal tidak ada perubahan dalam segala keadaan, (bagi-Ku) tidak ada yg samar sesuatupun, Akulah Dzat yang Maha Menguasai, yang Kuasa dan Bijaksana, tidak kekurangan dalam pengertian, sempurna terang benerang, tidak terasa apa-apa, tidak kelihatan apa-apa, hanya Aku yg meliputi sekalian alam dengan kodrat-Ku.
==============================
Sayangnya adalah ketika orang bersaksi, tapi tidak faham atau tidak "mengikuti" alam kesadarannya. adalah seperti orang mabok.
Mereka melakukan persaksian alam ahadiah/robbaniyah namun kesadarannya ada dalam kesadaran alam nasut (kebendaan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar