Cahaya Liana Ramadhanti maaf guru,,
saya teringat status njenengan yg dahulu tentang robhitoh dgn njenengan.
di situ guru mnjelaskan bahwa dgn jalan robhitoh yakni sirr Allah yg
ada di dalam dada seorang guru akan menurun kepada muridnya.
bukankah cara seperti itu bisa diartikan dengan perantara,,
mohon penjelasannya guru.
terimakasih.....
Salam...
======================
robithoh itu bukanlah
keharusan dan bukan berarti perantara. Sifatnya robhitoh ini adalah utk
menyatukan batin dengan guru. Lalu apa bedanya batin yg jalan sendirian
dengan yg menyatu dgn guru???.......
Kalau dijelaskan lebih
lanjut, saya kasih contoh seorang sahabat nabi SAW yg bernama Uways.
uways itu tdk pernah bertemu nabi, namun dia berhasil "menyatukan"
batinnya dgn nabi. Meskipun berpisah jarak sangat jauh dgn nabi uways
selalu memperhatikan berita tentang nabi, bahkan uways memukul dirinya
sendiri tatkala mendengar nabi terluka. Dan memohon rasa sakit yg
diderita nabi diberikan saja kepadanya utk dia tanggung. Itu adalah
wujud robhitoh dan menyatunya batin uways kepada nabi. Hal itu membuat
nabi SAW sampai2 bersabda bahwa uways adalah penduduk langit. yg
maksudnya sangat terkenal dilangit walau tidak dikenal dibumi.........
Walau uways jauh, namun derajadnya bs terangkat sangat tinggi krn
ber-rhobithoh kepada nabi SAW, yaitu berhasil menyatukan batinnya kpd
batin nabi. Maka dari penyatuan batin itulah uways menerima limpahan
cahaya ilahiyah yg ada didalam dada nabi SAW.......
Demikian
halnya seorang guru dan muridnya. Apa yg membuat seorang guru itu
menjadi diikuti dan dihormati oleh orang2 banyak??........
Apakah karena sorbannya??........ banyak yg bersorban namun tak diikuti orang2.
Apakah karena pintar ngomong dan berteori Ketuhanan??........ banyak yg
pintar ngomong teori Ketuhanan, namun jg tak diikuti orang2
Apakah karena ilmu agamanya pintar??...... banyak yg ilmu agamanya pintar, namun tak jg diikuti orang2.
=============================
Adanya seseorang guru itu diikuti orng2 dengan kesadaran hati orang2
sendiri, itu karena ada sesuatu didalam dada guru tersebut, sesuatu
rahasia, yang tersembunyi, yg dianugrahkan Allah kepadanya.
Lalu murid ber-robithoh yaitu menyatukan batinnya dgn guru itu spt uways
yg menyatukan batinnya kepada nabi SAW. dgn batin yg menyatu, maka
seorang murid akan cepat sekali terangkat. Jika batinnya berpisah dgn
guru, maka ia tak naik naik jg meskipun ia menjalankan apa yg diajarkan
gurunya.
"bersatu adalah kekuatan"...........
Apalagi
murid yg menghina gurunya sendiri, maka ilmunya tak akan berkah didunia
dan diakherat. itu seumpama anak yg durhaka kepada orang tuanya
sendiri. meski anak itu berkata lantang kpd orang tuanya sendiri "saya
tidak butuh kalian, saya hanya butuh Allah!!!". tetap dihukumi
"durhaka", walau bawa2 nama Allah, namun niatan hatinya tdk berbakti
kepada org tua.
Apakah diantara kalian mengira bahwa jikalau
kalian menyebut nama Allah spt ini kepada orang tua,"saya tidak butuh
kalian, saya hanya butuh Allah!!!", lalu kalian kira Allah menjadi
senang dan ridho atas hal tersebut???..... krn seolah mengutamakan Allah
atas orang tua...... mana ada.......
dalam ilmu kasepuhan ,ada guyub rukun, guyup artinya hubungan lahir dan rukun adalah hubungan batin,batin memang harus seilmu,saya sangat setuju di atas, aku selalu mengikuti nasehat-nasehat panjenengan maturnuwun ijin copy paste semua nasehat nasehat bapak,aku selalu menunggu nasehat bapak yang baru
BalasHapus