Selasa, 31 Desember 2013

robithoh itu bukanlah keharusan dan bukan berarti perantara

Cahaya Liana Ramadhanti maaf guru,,
saya teringat status njenengan yg dahulu tentang robhitoh dgn njenengan.
di situ guru mnjelaskan bahwa dgn jalan robhitoh yakni sirr Allah yg ada di dalam dada seorang guru akan menurun kepada muridnya.
bukankah cara seperti itu bisa diartikan dengan perantara,,
mohon penjelasannya guru.
terimakasih.....

Salam...
======================
robithoh itu bukanlah keharusan dan bukan berarti perantara. Sifatnya robhitoh ini adalah utk menyatukan batin dengan guru. Lalu apa bedanya batin yg jalan sendirian dengan yg menyatu dgn guru???.......

Kalau dijelaskan lebih lanjut, saya kasih contoh seorang sahabat nabi SAW yg bernama Uways. uways itu tdk pernah bertemu nabi, namun dia berhasil "menyatukan" batinnya dgn nabi. Meskipun berpisah jarak sangat jauh dgn nabi uways selalu memperhatikan berita tentang nabi, bahkan uways memukul dirinya sendiri tatkala mendengar nabi terluka. Dan memohon rasa sakit yg diderita nabi diberikan saja kepadanya utk dia tanggung. Itu adalah wujud robhitoh dan menyatunya batin uways kepada nabi. Hal itu membuat nabi SAW sampai2 bersabda bahwa uways adalah penduduk langit. yg maksudnya sangat terkenal dilangit walau tidak dikenal dibumi.........

Walau uways jauh, namun derajadnya bs terangkat sangat tinggi krn ber-rhobithoh kepada nabi SAW, yaitu berhasil menyatukan batinnya kpd batin nabi. Maka dari penyatuan batin itulah uways menerima limpahan cahaya ilahiyah yg ada didalam dada nabi SAW.......

Demikian halnya seorang guru dan muridnya. Apa yg membuat seorang guru itu menjadi diikuti dan dihormati oleh orang2 banyak??........

Apakah karena sorbannya??........ banyak yg bersorban namun tak diikuti orang2.

Apakah karena pintar ngomong dan berteori Ketuhanan??........ banyak yg pintar ngomong teori Ketuhanan, namun jg tak diikuti orang2

Apakah karena ilmu agamanya pintar??...... banyak yg ilmu agamanya pintar, namun tak jg diikuti orang2.
=============================
Adanya seseorang guru itu diikuti orng2 dengan kesadaran hati orang2 sendiri, itu karena ada sesuatu didalam dada guru tersebut, sesuatu rahasia, yang tersembunyi, yg dianugrahkan Allah kepadanya.

Lalu murid ber-robithoh yaitu menyatukan batinnya dgn guru itu spt uways yg menyatukan batinnya kepada nabi SAW. dgn batin yg menyatu, maka seorang murid akan cepat sekali terangkat. Jika batinnya berpisah dgn guru, maka ia tak naik naik jg meskipun ia menjalankan apa yg diajarkan gurunya.

"bersatu adalah kekuatan"...........

Apalagi murid yg menghina gurunya sendiri, maka ilmunya tak akan berkah didunia dan diakherat. itu seumpama anak yg durhaka kepada orang tuanya sendiri. meski anak itu berkata lantang kpd orang tuanya sendiri "saya tidak butuh kalian, saya hanya butuh Allah!!!". tetap dihukumi "durhaka", walau bawa2 nama Allah, namun niatan hatinya tdk berbakti kepada org tua.

Apakah diantara kalian mengira bahwa jikalau kalian menyebut nama Allah spt ini kepada orang tua,"saya tidak butuh kalian, saya hanya butuh Allah!!!", lalu kalian kira Allah menjadi senang dan ridho atas hal tersebut???..... krn seolah mengutamakan Allah atas orang tua...... mana ada.......

1 komentar:

  1. dalam ilmu kasepuhan ,ada guyub rukun, guyup artinya hubungan lahir dan rukun adalah hubungan batin,batin memang harus seilmu,saya sangat setuju di atas, aku selalu mengikuti nasehat-nasehat panjenengan maturnuwun ijin copy paste semua nasehat nasehat bapak,aku selalu menunggu nasehat bapak yang baru

    BalasHapus