Saya akan jawab seputar pertanyaan orang2 luar:
==============================
1. apa yang saya ajarkan??
apa yang saya ajarkan yah apa yang anda baca selama ini di wall saya.
2. bagaimana tentang dzikir yg saya ajarkan??
iya, saya mengajarkan "metode dzikir", sbg amalan bagi para murid2......
3. apakah ini thoriqoh??
saya tak membawa bendera thoriqoh, dan saya bukan mursyid thoriqoh,
saya membuka padepokan kebodohan saja. karena saya lebih suka bodoh
saja, yang ikut saya yah memang mau belajar bodoh, jika hendak belajar
pinter, cari tempat lain saja.
4. Apakah saya membaiat??
saya tdk pernah membait atau mengambil sumpah setia, karena saya tak
suka memaksa org lain utk bersumpah setia kpd saya. disini hanyalah
kesadaran diri sendiri saja yg berlaku.
5. Apakah dzikir yang fatwa ajarkan ada sanadnya??
sanadnya sanad bodoh saja. Lho kok gitu???..... iya, namanya saja
belajar bodoh, jadi sanadnya memang sanad bodoh, kalau gak ingin bodoh,
yah jangan ikutan......
ikut saya itu yah kalau anda sudah bosen pinter....... heuheuheu.
6. Terus tanggungjawab di akherat bagaimana???.....
Masa saya bisa lari dari tanggung jawab kepada Allah. Jadi jangan kuatir saya pasti dimintai tanggungjawab.
7. Kalau sesat bagaimana??
Seumur-umur, sampai sekarang saja saya masih merasa sesat, anda yah
benar2 keblinger kalau sdh merasa tidak sesat. Nanti isinya hatimu
merasa benar sendiri dan menyalahkan/mengkafirkan orang lain
melulu.......
8. Bagaimana kalau murid anda kenapa2???....
Nyatanya murid saya baik2 saja, dan alhamdulillah semakin baik dari
hari kehari, semakin tenang menuju nafsu mutmainah, hatinya semakin
qolbunsalim dst.....
Kalau bicara soal kenyataan, orang2 yg berguru
kpd guru yg mengaku bersanad resmi saja byk jg yg jadi gila atau gak
beres otaknya. sama saja, semua jg tergantung kepada takdirnya
masing2.....
9. Anda2 yang kurang bisa menerima kenyataan bahwa
saya menjadi guru, itu disebabkan hati anda masih belum mampu menerima
kenyataan hidup dan takdir Allah, yang memang menetapkan saya jd guru
secara kenyataannya.
Belajarlah untuk ridho saja dengan ketetapan
Allah. saya saja yg tidak minta jadi guru, nyatanya tetap jadi guru, ya
sudah saya terima saja, karena saya sdh ridho, ini kehendak Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar