Dalam
mi'rojnya Nabi Muhammad SAW maka jibril tak mampu mencapai sidrotul
muntaha, puncak dari langit. Dalam diri pribadi ini, jibril itulah
puncak kecerdasan akal, akal tak menggapai TUHAN, sbgmn jibril tak
menggapai sidrot. Namun bisa mencapai titik tertentu saja dari
perjalanan.
Lalu bagaimana jibril menyampaikan wahyu jika tak bisa menggapai puncak langit??...... Jibril pada dasarnya adalah "penjabar",
atau yg menerangkan atau penterjemah yang mengerti dan bisa
menterjemahkan bahasa nurani menjadi bahasa akal. Dari bahasa yg bisa
dimengerti akal itulah wahyu menjadi kalam, lalu kalam menjadi huruf2
tulisan.
Kalamullah yang sejati adalah ibarat kode genetis
dari nur Muhammad sendiri. Kalam itulah Kaf, Nur itulah Nun, keduanyalah
yang menjadi "KUN". Ibarat kata Nur itu adalah tubuh bagi kalam, sedang
Kalam itu adalah kode genetis, yg mana dengan kode genetis itu tubuh
bisa berbentuk menurut yang dikehendaki. Demikianlah nur itu bisa
mengerti setiap fungsinya.
Dari satu Kalamullah yang tunggal,
ia dijabarkan dalam berbagai bahasa dan dalam berbagai wujud rupa kata2.
Kalamullah lalu menjelma menjadi Zabur, Taurat, Injil dan Qur'an.
Dimana sumber cahayanya adalah sama dan tunggal, penjabaran dari
jibrillah yang berbeda2, menyesuaikan kondisi dan keadaan setempat para
rasul.
Sampai saat ini Kalamullah dalam wujud cahaya masih
ada, dan jibril masih tetap menjabarkannya pada orang2 tertentu, namun
tak lagi disebut wahyu, sebab kewahyuan itu sebutan khusus bagi
kenabian, ia disebut ilham. Hanya secara parsial atau sebagian2 kecil
saja, tidak selengkap turunnya wahyu kepada seorang nabi. Namun setetes
embun itu adalah rahmat dan anugrah yang terindah.
Demikianlah, sebenarnya wahyu itu tak pernah berhenti sampai kiamat,
hanya sebutannya saja yang berbeda. Kalamullah itu langgeng dan melekat
pada diri Allah. Betapa rahmat yang teramat luas yang sulit ditangkap
hati yang buta. Jika Qur'an bagimu masih berupa huruf2 tulisan saja,
engkau sedang rugi, mestilah mendapatkan cahayanya, dari Kalamullah yang
sejati, cahaya yg sebelum dijabarkan/diterjemahkan jibril, itulah
permata sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar