sbnarnya
mahar puasa/denda uang itu pun tdk pernah kunikmati sama sekali, justru
mahar itu malah utk mrk sendiri, bukan utkku, denda pengganti puasa itu
jg utk yatim/fakir/miskin, bukan utkku....... itu utk menguji
keseriusan seseorang dalam belajar dan mempersiapkan ruhaninya sebelum
mendapatkan limpahan ilmu......... org yg bersungguh-sungguh, sgr
mengerjakannya tanpa byk tanya...... dan melaporkan
kpd gurunya bahwa tugasnya sdh selesai....... itulah mengapa, byk yg
merasakan ruhaninya telah "tersentuh" walaupun belum kuberi amalan
dzikir sama sekali, baru menjalankan puasanya saja.......
bukan
semata-mata dzikir itu yg berpengaruh, tapi tawadhu'nya kpd perintah
guru itu sangat berpengaruh. guru adalah org tua ruhani bagi murid dan
"ridho Allah bergantung ridho orang tua".......
jika hanya
kalimat dzikir yg diperlukan org, maka didunia ini ada ribuan buku yg
mengajarkan kalimat2 dzikir yang panjang2........ namun itu nyatanya
sulit bs menghidupkan hati orang2, mrk tetap saja berhati keras........
kan yg namanya Manusia tidak tahu apa2 dalam kesehariannya. Terkecuali ada yg menjalankannya. Tugas manusia di-dunia akan habis namun tugas di-dalam manusia takkan habisnya.
BalasHapus