Jumat, 01 November 2013

Akal selalu kandas memahami makrifatullah

Dalam hukum makhluk, ketika engkau bergerak dari jawa timur ke jawa barat mestilah melalui jawa tengah, namun tidak demikian dalam hukum Ketuhanan, proses bisa dilewati, dari jawa timur bisa langsung jawa barat tanpa melalui jawa tengah.

Akal selalu kandas memahami makrifatullah sebab telah terlanjur terkukung oleh adat kebiasaan akal. Akal telah terpenjara oleh hukum2 alam makhluk, dan terbatas oleh sebab itu. Ketika akal telah lebur dalam akal universal, maka yg disebut berfikir/tafakur itu justru adalah "pengkerdilan" dari akal itu sendiri. Walau tafakur dalam hukum orang awam di anggap "melebarkan akal"/menambah kekuatan akal. Namun tidak berlaku demikian dalam hukum universalitas semesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar