Disini
ada yang manggil saya "kang, mas, om, gus, guru, syeikh, ustadz, kyai,
mbah, eyang, pak" dsb rupa2 panggilan. tidak pernah saya batasi, atau
saya haruskan memanggil apa. Sebab itu adalah hak masing2 orang, bukan
pesanan ataupun permintaan saya.
Yang ingin bersaudara dgn saya
yah saya anggap saudara. yang ingin menimba ilmu/berguru kepada saya
yah saya anggap murid. Yang ingin berkawan dgn saya yah saya anggap kawan. Saya hanya mengikuti dan menyesuaikan dengan keinginan orang2 saja.
Banyak memang yang tidak suka sama saya kalau saya dipanggil oleh orang
dengan panggilan yg nampak mulia, spt syeikh atau guru. Seolah-olah
tidak rela kalau saya dipanggil orang lain seperti itu.
Fahamilah, saya itu tidak pernah minta dipanggil ini dan itu. semua
adalah kesadaran hati dan kehendak orang lain, bukan saya yang minta.
Heuheuheu........ Jadi janganlah anda menjadi tidak suka atau benci
saya karena hal seperti itu lagi. Biasa-biasa saja...... Kalau dalam
hidup ini anda itu senantiasa banyak melakukan kebaikan2 lahir dan
batin, terus mendekatkan diri kepada Allah, dzahir dan batin, nanti anda
akan disebut oleh orang2 lain dengan sebutan mulia, itu otomatis dgn
sendirinya, tidak perlu anda minta2 lagi.
Kesemuanya hanyalah "pantulan2" dari amaliah atau hasil perbuatan seseorang sendiri.
Jika hari2 ini, anda senantiasa "menyebut nama Allah" dengan penuh
penghayatan dan pengagungan yg tinggi, maka suatu kelak dimasa depan,
nama andapun akan disebut2 oleh Allah melalui orang2 lain dengan penuh
penghormatan.
Pantulan2 itu akan anda nyatakan sendiri.......... tak akan ada yg terjadi dengan sendirinya tanpa sebab musabab yg mengawali.
Setuju Mas FK
BalasHapus