Kamis, 02 Januari 2014

Dzat Tuhan itu tidak bs dilihat, tidak tertembus walau dgn mata batin sekalipun. yang disaksikan adalah selalu saja "manifestasi" TUHAN........

Assalamualaikum kang Fatwa@ ma'af saya ingin brtanya.apa yg harus d lakukan/d krjakan bagi orang yg sudah ruqyatullah/melihat Dzat Allah agar dia bisa merasakan nikmatnya rasa bertuhan.? Karna klu hanya melihat saja apabila tak bisa merasakan kelezatan itu rasanya kurang lengkap.sudi kiranya menjabarkan,dan saya ucapkan trimakasih atas jabaranya.
==================================
Waalaikumsalam
Dzat Tuhan itu tidak bs dilihat, tidak tertembus walau dgn mata batin sekalipun. yang disaksikan adalah selalu saja "manifestasi" TUHAN........

Maka dengan manifestasiNYA, dengan avatarNYA, DIA mawujud, dan berkomunikasi dengan makhluk2NYA..........

manifestasi TUHAN itu selalu mengikuti "bawaan" ruhani dari masing2 orang. Dengan kata lain, TUHAN itu hanya sekedar mengikuti prasangka orang2 saja kepadaNYA. DIA meyakinkan kpd orang2 bahwa prasangka mereka itu "benar".......

Makrifat sejatinya itu mana bs dituangkan dalam huruf2 dan kata2........ Karena kosakata tak mumpuni menampung Kesempurnaan..........

Kesemuanya adalah "pendekatan" pemahaman.

Bagi yang bawaan ruhaninya meyakini bahwasannya TUHAN itu berwujud cahaya, maka TUHAN pun mengikuti saja dgn mewujudkan cahaya bagi orang tersebut.........

Terlepas dari semua itu. Hendaknya yg jadi pegangan DASAR bagi setiap pejalan adalah "BAHWA KESEJATIAN ITU TIDAK PERNAH KELUAR DARI DALAM DIRI PRIBADI".

Apapun wujudnya, yang masih berada diluar diri, masih belum sejati, masih semu semuan tipuan sahaja.

"SEJATINE TAN ONO ROSO" (sejatinya tidak ada rasa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar