ILMU DAN HAWA NAFSU
===================
Ilmu itu bisa mendorong timbulnya nafsu, diantaranya adalah merasa
lebih tahu dari orang lain, merasa pintar dan berpengetahuan, serta
mendorong kesombongan secara halus.
Hak seseorang untuk
membicarakan ilmu (mengajar) itu baru terbit setelah ia diminta
mengajari/ada yang bertanya kepadanya. Tatkala tidak ada seorangpun yang
bertanya atau minta diajari, pada dasarnya ia tidak punya hak sama sekali untuk mengajar disisi Allah ta'ala.
Jawab jika ditanya, ajarkan jika diminta. Demikianlah hendaknya engkau
mengerti kedudukan dari hakmu sendiri disisi Allah ta'ala.
Jika engkau menjawab tanpa ditanya, itu adalah wujud dari dorongan nafsu merasa tahumu sendiri.
Jika engkau mengajari tanpa ada yg minta kepadamu untuk mengajari, itupun wujud dari hawa nafsumu sendiri.
Hal ini kusampaikan agar menjadi bahan perenunganmu, karena hawa nafsu
itu akan mencelakakanmu dengan kesombongan khofi (lembut) yang tak
engkau sadari.
Orang yang faham dengan sebenar-benarnya
bukanlah orang yang berpengetahuan, sebab didunia ini banyak sekali yang
berpengetahuan. Namun orang yang faham adalah mereka yang tahu akan
haqnya disisi Allah,kapan terbit haknya dan kapan tdk. Lalu mampu
menahan diri untuk tidak mengungkapkan pengetahuannya saat tidak terbit
haknya untuk itu dari sisi Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar