Selasa, 12 November 2013

MARTABAT/TINGKATAN ALAM 7

Fatwa Kehidupan
1 Mei 2012 pukul 11:54



MARTABAT/TINGKATAN ALAM 7

Perihal martabat alam 7 ini di populerkan oleh syeh ibnu arobi, mulai dikenal meluas sekitar abad 12, lalu menyebar masuk ke Indonesia dan dipakai semua mursyid/syeh di Indonesia. Dlm hal ini kami skdar copas, dan menguraikannya dlm bhs kami agar lbh mudah dipahami.

Martabat alam 7 adalah suatu penjelasan tentang asal-usul Penciptaan dan keadaan setiap tingkatan2 alam, mulai alam terendah sampai alam tertinggi, ini diambil dari penjabaran tersirat dari surat Al Ikhlas.

1. Martabat ahadiyah
yaitu wujud sunyi/kosong (suwung) dari segala sifat dan bentuk kaitannya, atau laa ta’yin (tidak nyata). Allah yang berupa Dzat kodim ajali, masih bersifat belum nyata, semuanya dalam keadaan gaib atau tidak nampak.Dalam martabat ahadiyah Allah masih belum bersifat, belum beraf'al dan belum berasma'. Hanya DzatNYA saja yg diistilahi KUN HI DZAT. Maha tak terkatakan, tak terpikirkan, tak terbayangkan.

2. martabat wahdah
yaitu ta’yin awal (keberadaan awal) yang diistilahi dgn hakekatul muhammadiyah/hakekat Muhammad. Dalam martabat ini telah ada sifat. seolah ada 2, yaitu Allah disatu sisi dan hakekat Muhammad disisi lain. tetapi sejatinya manunggal, antara Dzat dan sifat.

3. Martabat wahidiyah
yaitu ta’yin sani yang merupakan pengetahuan Tuhan yang terperinci atau tafsil tentang zat dan sifat serta segenap yang ada lainnya. martabat Wahidiyah merupakan kehendak Allah yang berupa zat dan sifat yang terkandung dalam asma-Nya.

4. Martabat alam arwah
yaitu alam yang sederhana tidak bersusun dari unsur-unsur dan tidak bersifat materi. Martabat ini merupakan martabat yang menyatakan kekuasaan Allah, kun payakun,  untuk menciptakan semua makhluk (manusia) yang diberi pancaindra dohir dan batin berupa pikiran, karya, dan bicara. ruh mash berupa cahaya suci belum menerima nasib/qodho'.

5. martabat alam mitsal
yaitu alam yang sudah tersusun dari unsur-unsur yang halus, tetapi tidak akan mengalami cerai-berai, usang, atau rusak. Martabat ini merupakan kehendak Allah untuk mengadakan rupa yang nyata dalam wujud ilmu-Nya yang tersusun namun tidak beraturan dan tidak akan rusak, inilah yang dimaksud dengan cahaya gaib. Alam misal adalah alam segala rupa yang telah diisi dengan nyawa dan mulai menerima nasib.

6. martabat alam ajsam
yaitu alam yang tersusun dari unsur-unsur yang kasar dan dapat mengalami perceraiberaian. Martabat ini merupakan kehendak Allah yang diibaratkan susunan yang beraturan seperti bumi dan langit, ketika ruh selah bertemu dengan pancaindra zahir. Alam Ajsam adalah alam segala tubuh, rupa tubuh sekalian insan, dan rupa kalbu serta rohnya.

7. martabat alam insan kamil
yaitu martabat yang menyatakan kehendak dan kekuasaan Allah yang sangat nyata berupa insan (manusia)
=======================================================================
Saya akan jabarkan ke-7 martabat di atas sbg TINGKATAN2 BERIKUT:

1. kosong (ahadiyah)
Dalam kosong tiada apapun (ketiadaan mutlak), mung HORA ONO OPO-OPO. tiada yang disebut Tuhan dan tiada yg disebut makhluk. hanya Dzat mutlak yg hidup dalam ketiadaan yg  tak bisa dibayangkan dan dikata-katakan, tak terjangkau akal fikiran. tiada wujud rupa dan penampilan Dzat. Dzat inilah Dzat Tuhan sejati.

2. titik/noktah (wahdah)
Titik adalah awal dari keberadaan. Titik lahir karena adanya Kehendak/Qodrat ketuhanan, yaitu Kehendak akan zahir diriNYA. titik adalah awal dari manifestasi diriNYA, sederhananya adalah cara DIA untuk mengungkapkan keberadaan diriNYA. titik/noktah inilah yg diistilahi dgn hakekat Muhammad. setelah ada titik, skrng seolah ada 2 hal, yaitu ADA dan TIADA. disinilah adanya sebutan TUHAN dan HAMBA. noktah sebagai hamba sekaligus sebagai sifatNYA, sekaligus sebagai DzahirNYA, sekaligus sebagai cahayaNYA.

3. garis (wahidiyah)
garis adalah titik2 yg disusun berjejer. sederhananya dalam tingkatan ini, ditetapkanlah hukum2 dan ketentuan terhadap diriNYA sendiri dan bagi diriNYA sendiri. Tuhan menetapkan ideologi bagi diriNYA sendiri. disinilah awal adanya "NILAI", apa yg di nilaiNYA indah, dan apa yang dinilaiNYA buruk. disinilah munculnya "rahsa/rahasia/sirr" diri pribadi.

4. huruf (alam arwah)
huruf tersusun dari garis2. dalam tingkatan alam arwah ini, mulai adanya ruh dan malaikat, pada level alam malakut. ruh2 itu ibarat huruf2 tunggal, keberadaannya adalah sebagai AF'AL ALLAH (perbuatan Allah), disinilah mulai adanya af'al Tuhan. ruh blm menerima penetapan takdir (qodho), masih sebatas ide/ ideologi ttg KEBERADAAN insan. disinilah munculnya "perasaan" insaniah (hati/qolbu)/karsa diri pribadi.

5. kata (alam mitsal)
kata tersusun dari huruf2. dalam alam mitsal inilah ruh mulai menerima penetapan takdir (qodho). mitsal sendiri artinya "umpama". disinilah mulai munculnya proyeksi jiwa yang disebut akal fikiran insaniah (budi)/cipta diri pribadi.

6. frasa (alam ajsam/jasmani)
frasa adalah kumpulan beberapa kata yg membentuk kalimat yg belum lengkap (frasa)/pecahan kalimat. dalam alam ajsam inilah mulai muncul yang namanya "rasa" dalam diri pribadi. seperti rasa sakit ketika dicubit dsb.

7. kalimat (alam insan kamil)
kalimat tersusun dari frasa-frasa. dalam alam insan kamil ini maksudnya insan yang sudah lengkap sempurna zahir dan batin. sudah wujud manusia.

=====================================================================
Demikianlah mudah2-an ada gunanya sebagai pendekatan pemahaman tentang KETUHANAN, agar saudara2 q tidak menyembah nama-nama belaka, membuang waktu, tanpa mengetahui yang punya nama.

~FK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar