Sabtu, 26 Oktober 2013

Wirid dengan menahan nafas dan wirid dengan lidah ditekuk ke langit2

Mohon maaf kang mas, kalau berkenan sy mohon tuntunannya di status agar kami dijelaskan perihal wirid dengan menahan nafas dan wirid dengan lidah ditekuk ke langit2 spt tatacara beberapa thariqat... Dulu sy pernah bertanya pd guru sy tp tidak dijelaskan disuruh zikirkan aja...
==========================================

Hal semacam ini mestinya ditanyakan kepada mursyid thoriqoh terkait yang mengajarkan cara spt itu. Pertama-tama saya jelaskan sari patinya, bahwasannya Allah itu tak akan bisa dijangkau dengan tubuh lahiriah ataupun gerakan2 tubuh, namun mesti pakai hati yang benar2 jernih.

Latihan2 semacam di atas, dzikir dgn tahan nafas ataupun lidah ditekuk itu diperuntukkan bagi pemula, dalam proses latihannya.

Nafsu itu bersumber dari nafas, tentang hal ini sdh saya terangkan dulu, yaitu tentang nafas, nufus, anfas, tanafas, bagi yg kelewat bacanya, itu adalah urusan anda. Adanya latihan menahan nafas, itu untuk mendorong potensi batiniah dari dalam diri insan agar keluar. Saat nafas ditahan sampai sekuat-kuatnya itu, maka proses ini adalah simbolik untuk proses "mendekati kematian". dimana nafsu terhenti sesaat. Tujuan akhirnya agar seorang salik itu dibiasakan utk menahan diri dan nafsunya.

Pada saat nafas ditahan itulah, secara batiniahnya ruhani seseorang itu akan bersifat seperti "vacum" yang menyedot daya adi qodrati dan kekuatan2 ilahiyah masuk kedalam dirinya.

Tentang lidah yang ditekuk dilangit2 mulut, itu adalah simbolik dari menahan diri untuk tidak berbicara, kecuali kalimat itu adalah bagi kebaikan. Latihan2 ini adalah latihan2 "MENAHAN DIRI" atau "pengendalian diri" bagi seorang salik, agar dengan membiasakan hal2/latihan2 spt itu, maka ia terkondisikan untuk mampu selalu menahan diri trhadap berbagai hal2 yang membawa keburukan. Latihan2 pengendalian diri banyak ragam jenisnya, selain seperti yg diajarkan di atas pada thoriqoh2.
==============================================

Semua latihan2 pengendalian diri itu, selalu saja menempatkan seseorang pada kondisi "tidak enak" atau "kurang nyaman", lalu berdiam diri menahan setiap kekurang nyamanan itu sampai ia menjadi keadaan yg nyaman bagi si salik.

2 komentar:

  1. APA bila kou bisa menjaga RAHASIA..KU...maka akan kuperlihatkan rahasia terkecill...jadi yang anda tulis ini sbetulnya rahasia...tp anda tulis...ke umum..hehehe anda mas,,,kok seksi

    BalasHapus
  2. Knpa kmu membuka rahasia dasar murid murtad..

    BalasHapus