==========================
Ada dua buah pengaturan:
1. Pengaturan Allah
2. Pengaturan manusia sendiri
Jika manusia itu menyandarkan dirinya pada pengaturannya sendiri, lalu dia hidup atas inisiatif2nya pribadi, maka dia bergerak dalam aturannya sendiri, dia akan dibebankan banyak sekali dilema, rasa pusing ini pusing itu, stress dan tekanan batiniah.
Jika manusia sudah mulai melatih diri untuk hidup atas pengaturan Allah, maka ia bagaikan seorang bayi, engkau tak melihat bayi itu memiliki suatu kemampuan, namun segala keperluan si bayi selalu menjadi prioritas utama dari orang2 tua.
Maksud dari menyerahkan pengaturannya kepada Allah, adalah engkau meninggalkan pengaturan dan rancangan2 akalmu sendiri, namun selalu hidup dalam "kekinian" dan spontanitas, mengikuti alur ceritaNYA saja. membuang jauh2 bayangan2 hidup yang menimbulkan "ketakutan2" batiniah, dan mendorong angan2 yang kepanjangan. Bayangan2 itu akan menteror, mendatangkan rasa gelisah dan kekalutan jiwa, bayangan takut miskin, takut dicela, takut kekurangan, takut ini dan itu.
Dalam pengaturan Allah, engkau tak lagi hidup dalam bayangan2 itu, sebab bayangan akan mendorong gelap hati. besok kita fikir besok saja, waktu selalu saat ini saja, dan saat ini apa yg perlu dilakukan, tinggal dilakukan saja.
Hidup yang sejati itu tanpa bayangan2, tanpa angan2, dan tanpa bayangan masa lalu yang mengikuti........ Tidak ada lagi gelap hati dalam hidup yang tiada berbayangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar